Review Jurnal Kesehatan
Reviewer |
Sabrina Alyatus
Saidah |
Tanggal |
02 September 2023 |
Judul Jurnal |
Hubungan Indeks
Massa Tubuh dengan
Kadar Asam Urat pada Orang
Dewasa di Oesapa
Timur |
Penulis |
Welmy Indaputri Leokuna, Evelin Malinti |
Penerbit |
https://jurnal.stikesnh.ac.id/ |
Volume dan Halaman |
Volume 2/ 66-74 |
Tahun Terbit |
2020 |
Latar Belakang |
Penelitian dilakukan untuk
mengukur hubungan massa
indeks tubuh dengan kadar asam urat dalam
darah orang dewasa
di Oesapa Timur |
Metode Penelitian |
observasional dengan
desain descriptive correlation |
Hasil Penelitian |
Berdasarkan jenis kelamin
didapati presentase indeks
massa tubuh pada laki-laki dengan
kategori overweight lebih sedikit yaitu 6 orang ( 17%) dari
pada perempuanyaitu 8 orang (23%).
Namun, persentasi obesitas pada laki-laki lebih
tinggi dengan jumlah
17 orang (49%)
dan perempuan 10 orang
(29%). Dilihat dari segi kadar asam urat dari ke 70 responden sebagian besar
memiliki kadar asam
urat normal. Menurut
tabel diatas kadar
asam urat normal
pada perempuan lebih banyakjumlahnya yaitu 29 orang
(83%) dibandingkan dengan
laki-laki dengan jumlah
20 orang (57%). Sedangkan
presentasi kadar asam urat yang tinggi
lebih banyak didapati pada laki-laki dengan jumlah 15 orang (43%), dan
pada perempuan yaitu 6 orang (17%). |
|
Pembahasan Tingkat overweight dan obesitas dalam
penelitian ini terbilang tinggi,
mencerminkan prevalensi masalah
kesehatan yang signifikan di tingkat global
maupun di Indonesia (Harbuwono et al., 2018; Kanter
& Caballero, 2012).
Menariknya, temuan dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang
berbeda dengan laporan
sebelumnya yang mengindikasikan bahwa mayoritas kasus
overweight dan obesitas melibatkan perempuan
(Independent Expert Group, 2018; Riskesdas, 2018). Namun, dalam penelitian ini, jumlah laki-laki dengan obesitas ternyata
lebih tinggi dibandingkan perempuan,
walaupun jumlah perempuan yang mengalami overweight lebih banyak dibandingkan laki-laki. Kondisi ini disebabkan oleh pola makan
yang tidak sehat
dan kurangnya aktivitas fisik, yang secara
signifikan berkontribusi pada peningkatan angka
overweight dan obesitas baik pada perempuan maupun
laki-laki (Oddo et al., 2019).
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa laki- laki cenderung memiliki peningkatan kadar asam urat, yang sesuai dengan penelitian sebelumnya (Lin
et al., 2019). Laki- laki lebih
berisiko terkena penyakit gout dibandingkan perempuan karena kadar asam urat meningkat seiring bertambahnya usia pada laki-laki, sedangkan pada perempuan, peningkatan kadar asam urat biasanya terjadi setelah
mengalami menopause, disebabkan oleh perubahan hormon estrogen yang
berperan dalam pengelolaan asam urat (Mulyasari, 2015). Hasil analisis hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kadar asam
urat dalam penelitian
ini sejalan dengan |
|
penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian pada mahasiswa menunjukkan bahwa obesitas berpengaruh
pada kadar asam urat (Soputra et
al., 2018). Penelitian lain pada perempuan
dewasa yang telah mengalami menopause juga menemukan korelasi antara IMT dan kadar asam urat
(Sari et al., 2019). Selain itu,
terdapat hubungan antara IMT dan kejadian gout arthritis pada lansia,
dengan setiap peningkatan 5kg/m2 dalam IMT meningkatkan risiko
gout sebanyak 55% (Aune et al.,
2014). Selanjutnya, obesitas juga dikaitkan dengan
peningkatan risiko osteoarthritis dan gout, diperkirakan karena
adanya peningkatan kadar
leptin pada individu obesitas. Leptin berperan dalam mengatur konsentrasi asam urat dalam
darah, sehingga peningkatan kadar leptin dapat
memicu hiperurisemia (Sari
et al., 2019). Selain itu, hiperurisemia juga
dapat dipengaruhi oleh tingginya konsumsi makanan yang mengandung purin dan masalah dalam ekskresi asam urat. Resistensi insulin adalah salah
satu faktor yang dapat memengaruhi
proses ekskresi asam urat, yang sering terkait dengan rendahnya aktivitas fisik dan peningkatan konsumsi kalori,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan obesitas, peningkatan asam lemak
bebas dalam plasma,
serta sensitivitas insulin yang menurun dan resistensi insulin (Dina & Lestari,
2020). |
Kesimpulan |
Dalam penelitian ini, ditemukan korelasi yang kuat
antara Indeks Massa
Tubuh (IMT) dan kadar asam
urat dalam darah.
Hasil menunjukkan bahwa
semakin tinggi nilai
IMT seseorang, semakin
tinggi juga kadar
asam urat dalam
darahnya. Lebih jelasnya, tingkat IMT yang lebih tinggi berhubungan dengan
peningkatan kadar asam urat. |
|
Selain itu, penelitian ini mengungkap bahwa
frekuensi kasus kadar asam urat
tinggi lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan. Artinya, laki-laki memiliki kecenderungan yang lebih besar
untuk mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah
dibandingkan dengan perempuan dalam
sampel penelitian ini. |
Daftar Pustaka
Aljak, S. A., Ali, I. A., & Musa, O. A. (2019). Reference Value for Uric Acid in Sudanese
Healthy Adults. Scholars International Journal of Biochemistry, 2(2),
25–30. [Online] Available
at: https://doi.org/10.21276/sijb.2019.2.2.3
Aune, D., Norat, T., & Vatten, L.
J. (2014). Body mass index and the risk of gout: a systematic review and dose–response meta-analysis of prospective
studies. European Journal
of Nutrition, 53, 1591–1601.
Benn, C. L., Dua, P., Gurrell, R.,
Loudon, P., Pike, A., Ian Storer, R., & Vangjeli, C. (2018). Physiology of hyperuricemia and urate-lowering treatments. Frontiers in Medicine,
5(MAY), 1–28. [Online]
Available at: https://doi.org/10.3389/fmed.2018.00160
Chen-xu, M., Yokose, C., Rai, S. K., Pillinger, M. H., & Choi, H. K. (2019). Contemporary Prevalence of Gout and Hyperuricemia in the United States and Decadal Trends: The National Health and Nutrition Examination Survey, 2007–2016. Arthritis & Rheumatology, 71(6), 991–999. [Online] Available at: https://doi.org/10.1002/art.40807
Dina, A. L. A., & Lestari, I. C.
(2020). PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH NORMAL
DAN
OVERWEIGHT. Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis, 9(1), 1–7.
Dinkes Kota Kupang. (2016).
Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016. Profil Kesehatan Kota Upang,
6–133.
Fauzan, A. (2016). HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT), ASUPAN PURIN DAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN GOUT ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGSARI PACITAN
In IOSR Journal
of Economics and Finance
(Vol. 3, Issue 1). [Online]
Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.3929/ethz-b-000238666
Hambatara, S. A., Sutriningsih, A.,
& Warsono. (2018). Hubungan Antara Konsumsi Asupan Makanan Yang Mengandung Purin Dengan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Desa Tulungrejo Kecamatan
Ngantang. Nursing News, 3(1), 719– 728.
Harbuwono, D. S., Pramono, L. A.,
Yunir, E., & Subekti, I. (2018). Obesity and central obesity in Indonesia: Evidence from a national
health survey. Medical
Journal of Indonesia, 27(2), 53–59. [Online]
Available at: https://doi.org/10.13181/mji.v27i2.1512
Hariadi. (2016). Hubungan indeks massa
tubuh dengan kadar asam urat di dusun niten nogotirto gamping sleman yogyakarta.
Independent Expert Group. (2018). 2018
Nutrition country profile: Indonesia. Global
Nutrition Report, 1–4.
Jumiaty, & Witradharma, T. W. (2020). FACTORS AFFECTING THE INCIDENCE OF HYPERURICEMIA ON THE REJANG
TRIBE IN BENGKULU
Jurusan
Gizi, Poltekes Kemenkes Bengkulu, Indonesia. SANITAS:
Jurnal Teknologi Dan Seni Kesehatan, 11(1), 53–64.
Kanter, R., & Caballero, B.
(2012). Global Gender Disparities in Obesity: A Review. Advances in Nutrition, 3(4), 491–498. [Online]
Available at: https://doi.org/10.3945/an.112.002063
KemKes
RI. (2013). Indeks Massa Tubuh. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. KemKes RI. (2019).
MENGENAL GEJALA PENYAKIT ASAM
URAT. Ditjen Yankes.
Lohr, J. W. (2018). What is the global prevalence of hyperuricemia? MedScape.
Mulyasari. (2015). REVISI FAKTOR ASUPAN ZAT GIZI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT
DARAH WANITA POSTMENOPAUSE
Artikel Penelitian, 1–34
Oddo,
V. M., Maehara, M., & Rah, J. H. (2019).
Overweight in Indonesia: An observational study of trends
and risk factors
among adults and children. BMJ Open,
9(9), 1–14. [Online] Available at: https://doi.org/10.1136/bmjopen- 2019-031198
Raja, S., Kumar, A., Aahooja, R. Das,
Thakuria, U., Ochani, S., & Shaukat, F. (2019). Frequency of Hyperuricemia and its Risk Factors in the Adult
Population. Cureus, 11(3). [Online]
Available at: https://doi.org/10.7759/cureus.4198
Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Journal of
Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–200. [Online]
Available at:
https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201
Sari, C. M., Rismayanti, I. D. A., Putu, D.,
Erawan, A., & Supartini, K. (2019). WANITA
POST MENOPAUSE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG III
(Correlation of Body Mass Index And Uric Acid Level in Post
Menopause Women in Public
Health Center of Buleleng
III), 4(1), 40–48.
Soputra, E. H., Sinulingga, S., &
Subandrate, S. (2018). Hubungan Obesitas dengan Kadar Asam Urat Darah pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya. Sriwijaya Journal of Medicine, 1(3), 192–199. [Online]
Available at: https://doi.org/10.32539/sjm.v1i3.35.
Komentar
Posting Komentar