Bahaya Rokok di Kalangan Remaja dan Mahasiswa: Edukasi melalui Media dan Live Showcase 2025
Surabaya, 17 Januari 2025 – Rokok telah menjadi isu kesehatan masyarakat yang mendesak, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa. Data menunjukkan bahwa semakin banyak generasi muda yang terjebak dalam kebiasaan merokok, baik karena pengaruh lingkungan, iklan, maupun tekanan sosial. Melalui acara Live Showcase 2025, mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) berupaya meningkatkan kesadaran tentang bahaya rokok melalui berbagai media kreatif, seperti audio, audio visual, dan visual.
Mengapa Topik Ini Penting?
Rokok adalah salah satu penyebab utama kematian yang dapat dicegah di dunia. Menurut laporan WHO (2023), lebih dari 8 juta kematian per tahun disebabkan oleh rokok, termasuk 1,2 juta kematian akibat paparan asap rokok secara pasif. Di Indonesia, prevalensi perokok remaja terus meningkat. Survei Riskesdas 2018 mencatat bahwa 9,1% remaja usia 10-18 tahun adalah perokok aktif, angka yang mengkhawatirkan mengingat dampaknya terhadap masa depan generasi muda.
Teori dan Perspektif tentang Rokok
Bahaya rokok dapat dijelaskan melalui berbagai teori kesehatan masyarakat:
1. Teori Perilaku Berisiko (Risk Behavior Theory): Menjelaskan bahwa perilaku merokok sering kali dipengaruhi oleh tekanan kelompok sebaya, lingkungan sosial, dan media. Remaja cenderung meniru perilaku teman sebaya yang merokok sebagai cara untuk diterima dalam kelompok.
2. Teori Paparan Zat Adiktif: Nikotin dalam rokok adalah zat adiktif yang dapat mengubah fungsi otak, menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis yang sulit dihentikan.
3. Teori Ekologi Sosial: Menyoroti bagaimana faktor lingkungan, seperti kebijakan pemerintah, promosi rokok, dan akses yang mudah, turut memengaruhi perilaku merokok di masyarakat.
Kasus Global dan Indonesia
Global: Di Amerika Serikat, 16 juta orang hidup dengan penyakit akibat rokok. China menjadi negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia, mencapai 300 juta orang (WHO, 2023).
Indonesia: Menurut Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, Indonesia memiliki prevalensi perokok tertinggi di ASEAN, dengan 33,8% penduduk dewasa sebagai perokok aktif. Mirisnya, mayoritas perokok memulai kebiasaan ini pada usia remaja.
Faktor Penyebab dan Masalah yang Timbul
1. Faktor Penyebab:
- Individu: Kurangnya kesadaran akan bahaya rokok, rasa ingin mencoba, dan ketergantungan nikotin.
- Lingkungan Sosial: Pengaruh teman sebaya, keluarga yang merokok, dan budaya yang permisif terhadap rokok.
- Ekonomi dan Kebijakan: Harga rokok yang terjangkau dan promosi rokok yang masih marak.
2. Masalah yang Timbul:
- Kesehatan: Penyakit seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan gangguan pernapasan.
- Sosial: Beban ekonomi keluarga dan stigma terhadap perokok pasif.
- Ekonomi: Pengeluaran besar untuk membeli rokok dan biaya pengobatan penyakit akibat rokok.
Masalah Kesehatan Akibat Rokok
Bahaya rokok tidak hanya berdampak pada perokok aktif, tetapi juga perokok pasif. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang umum muncul:
1. Kanker: Rokok mengandung zat karsinogenik yang meningkatkan risiko kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan.
2. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah: Merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
3. Gangguan Pernapasan: Seperti bronkitis kronis dan emfisema.
4. Gangguan Reproduksi: Rokok dapat menyebabkan infertilitas pada pria dan wanita serta komplikasi kehamilan.
Upaya Kami dalam Edukasi Bahaya Rokok
Sebagai mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat UNUSA, kami merasa perlu menyampaikan pesan edukasi ini dengan cara yang kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, kami mengembangkan beberapa media komunikasi sebagai berikut:
1. Media Audio: Kami menciptakan flashmob dengan lirik lagu populer yang diubah dan dikaitkan dengan bahaya rokok. Pesan edukasi disampaikan secara interaktif untuk menarik perhatian penonton.
2. Media Audio Visual: Kami membuat video dokumenter yang berisi wawancara dengan perokok aktif, perokok pasif, dan mantan perokok. Video ini memberikan perspektif yang beragam tentang dampak rokok dari sudut pandang langsung.
3. Media Visual: Kami merancang poster edukatif yang diunggah ke Instagram CEON UNUSA dan notebook yang didesain memuat informasi bahaya rokok. Media ini digunakan untuk menarik perhatian generasi muda secara visual.
Semua media ini kami bawa ke acara Live Showcase 2025 yang dilaksanakan pada 15 Januari 2025 di Cafe Fastron Lantai 3 Tower UNUSA Kampus B. Dengan tema "Voices & Stories for a Healthy Indonesia", acara ini bertujuan mengajak masyarakat lebih peduli pada kesehatan. Beberapa topik yang diangkat cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), kecanduan gadget pada remaja, penyimpangan seksual, hingga bahaya perilaku merokok. Kolaborasi mahasiswa lintas semester dalam acara ini membuktikan bahwa generasi muda bisa memberikan kontribusi nyata dalam mengajak masyarakat menjalani hidup sehat.
Live Showcase ini dikemas dengan berbagai aktivitas menarik. Mulai dari talkshow interaktif, nonton bareng video edukasi kesehatan karya masing-masing tim, hingga pertunjukan seni seperti opera, teater, dan drama musikal. Mahasiswa semester 3 bertugas sebagai panitia, pemeran dalam pertunjukan seni, serta pembuat media pendukung, seperti video dan poster edukasi. Sementara itu, mahasiswa semester 7 menyampaikan materi kesehatan dengan cara yang mudah dipahami namun tetap berbobot.
Acara ini mampu memberikan banyak wawasan tentang dampak negatif ISPA dan cara mencegahnya pada santri, bahaya kecanduan gadget terhadap kesehatan mental dan fisik remaja, pentingnya edukasi seksual untuk mencegah penyimpangan, serta risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok. Peserta jadi lebih memahami pentingnya menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah ISPA, membatasi waktu penggunaan gadget guna meningkatkan kualitas kesehatan mental, menghormati nilai-nilai etika dan norma dalam hubungan seksual, serta menghindari rokok untuk menjaga fungsi paru-paru dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Melalui Live Showcase ini, mahasiswa dapat berkontribusi secara kreatif dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat. Tidak hanya memberikan edukasi tentang isu kesehatan yang relevan, acara ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan manajemen. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan membangun generasi yang lebih peduli terhadap kesehatan.
Informasi selengkapnya:
Instagram Kesehatan Masyarakat UNUSA
Komentar
Posting Komentar